Tugas 6 linguistik perubahan fonem


Nama :  Cahaya Putri
Kelas : PBSD B
Nim : 1955040009



Biarlah

Lembut sapamu menjama
Nohkta nuranimu menyentuh
Laksana sutera mengelus lena
Hingga buai hanyut di jiwa yang renyuh

Kini nohkta nurani memburam
Tercemar asa duga yg mencekam
Untai lisan tiada berdaya
Mengurai soal pun tercela

Sutera lembutpun kini berlalu
Sirna serta cerita dahulu
Jiwa renyuh di hati yang pilu
Termakan asa jalan yang keliru


Biarlah.......



1.      Proses perubahan fonem

·         Fonem / N / pada morfem meN- dan peN berubah menjadi fonem / m / apabila bentuk dasar yang mengikutinya berasal dengan / p, b, f /.

meN + buram = memburam

·         fonem / N / pada meN- dan peN- berubah menjadi / n / apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan / s, s, c, j /


meN + sentuh = menyentuh

meN + cekam = mencekam




Kosa kata Morfem bebas dan Morfem terikat

NO

KOSA KATA

MORFEM BEBAS

MORFEM TERIKAT

1

berdaya

daya

ber

2

tercela

cela

ter

3

berlalu

lalu

ber

4

berdaya

daya

ber

5

tercemar

cemar

ter

6

mengelus

elus

elus



Perubahan Fonem

1.     Asimilasi

Yang dimaksud dengan asimilasi yaitu peristiwa perubahan bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya, sehingga bunyi menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinnya.

Contoh asimilasi:

Sabtu dalam bahasa Indonesia lazim disebutkan [saptu], dimana terlihat [b] berubah menjadi [p] karena pengaruh [t].

2.     Disimilasi

Yang dimaksuk disimilasi yaitu peristiwa perubahan bunyi yang menyababkan dua buah fonem yang sama menjadi berbeda atau berlainan.

Contoh disimilasi:

Citta yang berubah menjadi kata cipta dan cinta, kita lihat bunyi [tt] pada kata citta berubah menjadi bunyi [pt] pada kata cipta dan berubah menjadi bunyi [nt] pada kata cinta

3.     Netralisasi

Yang dimaksud dengan netralisasi yaitu pristiwa perubahan bunyi yang menyebabkan batalnya fungsi fonemik sebagai pembeda makna.

Contoh netralisasi :

Bunyi [lembab] dan [lembap], pada hakekatnya bunyi ini memiliki makna yang sama. Kita lihat /b/ dan /p/ di sini kehilangan fungsinya sebagai pembeda makna.

4.     Akrifonem

Yang dimaksud dengan akrifonem yaitu satuan terkecil dalam kosakata yeng menetralisasikan oposisi antara ciri-ciri makna beberapa leksem.

Contoh akrifonem :

Kata  Jawab yang diucapkan /jawap/ atau diucapkan /jawab/, tetapi bila diberi akhiran –an bentuknya menjadi jawaban. Jadi, di sini ada /B/ yang realisasinya bisa menjadi /p/ atau /b/.

5.     Metatesis

Yang dimaksud dengan metatesis yaitu mengubah urutan fonem yang berada dalam satu kata dalam bentuk lain dari fonem yang sama.

Contoh  metatesis :

Pada  kata batu, fonem /b/, /a/, /t/, dan /u/ dapat berubah menjadi bentuk kata lain, seperti : buta, tuba, dan tabu.

6.     Epentesis

Yang dimaksud dengan epentesis yaitu penambahan huruf dalam satu kata terutama kata pinjaman tanpa mengubah arti untuk menyesuaikan pola fonologis bahasa peminjam.

Contoh epentesis :

Kata kampak, kita lihat bunyi [m] disisipkan ditengah kata kapak. Contoh lainnya pada jumblah, bunyi [b] disisipkan di tengah kata jumlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALAT UCAP PADA MANUSIA.

Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus beserta contohnya dalam bahasa Makassar

tugas ke 4 (Klasifikasi Bunyi)