Tugas linguistik alat ucap

Nama: Sinarwati
Nim: 1955041024
Prodi: PBSD B


ALAT UCAP

Alat ucap merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa yang mempunyai fungsi utama lain yang bersifat fisiologis, misalnya paru-paru untuk bernafas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah. Namun, alat itu secara linguistik digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa sewaktu berujar. Berikut merupakan gambar alat ucap:

Keterangan:
1.      Paru-paru (lungs)
2.      Tenggorokan (trachea)
3.      Pangkal tenggorokan (larynx)
4.      Pita suara (vocal cords) yang di dalamnya terdapat glotis, yaitu celah di antara dua bilah pita suara.
5.      Krikoid (cricoid)
6.      Tiroid (tyroid) atau gondok laki
7.      Aritenoid (arythenoid)
8.      Dinding Rongga kerongkongan (wall of pharynx)
9.      Epiglotis (epiglottis)
10.  Akar lidah (root of tangue)
11.  Pangkal lidah (dorsum)
12.  Tengah lidah (medium)
13.  Daun lidah (lamina)
14.  Ujung lidah (apex)
15.  Anak tekak (uvula)
16.  Langit-langit lunak (velum)
17.  Langit-langit keras (palatum)
18.  Gusi (alveolum)
19.  Gigi atas (dental)
20.  Gigi bawah (dental)
21.  Bibir atas (labia)
22.  Bibir bawah (labia)
23.  Mulut (mouth)
24.  Rongga mulut (mouth cavity)
25.  Rongga hidung (nasal cavity)


       Alat ucap yang dibicarakan dalam proses memproduksi bunyi bahasa dapat dibagi atas tiga komponen (Chaer, 2009:26-27) yaitu :
a.       Komponen subglotal
b.      Komponen laring, dan
c.       Komponen supraglotal

            Komponen subglotal terdiri dari paru-paru (kiri dan kanan), saluran bronkial, dan saluran pernafasan (trakea). Di samping ketiga alat ucap ini masih ada yang lain, yaitu otot-otot, paru-paru, dan rongga dada. Secara fisiologis komponen ini digunakan untuk proses pernapasan. Karena itu, komponen ini disebut juga sistem pernafasan. Lalu dalam hubungannya dengan fonetik disebut sistem pernafasan subglotis. Fungsi utama komponen subglotal ini adalah “memberi” arus udara yang merupakan syarat mutlak untuk terjadinya bunyi bahasa.
Komponen laring (tenggorok) merupakan kotak yang terbentuk dari tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Di dalamnya terdapat pita suara. Laring berfungsi sebagai klep yang mengatur arus udara antara paru-paru, mulut, dan hidung. Pita suara dengan kelenturannya bisa membuka dan menutup, sehingga bisa memisahkan dan sekaligus bisa menghubungkan antara udara yang ada di paru-paru dan yang ada di mulut atau rongga hidung.
Komponen supraglotal adalah alat-alat ucap yang berada di dalam rongga mulut dan rongga hidung baik yang menjadi artikulator aktif maupun yang menjadi artikulator pasif.

CARA ARTIKULASI ATAU BUNYI BAHASA DIHASILKAN

Cara artikulasi atau bunyi bahasa dapat dihasilkan melalui beberapa cara Chaer (2013:30-31) yaitu sebagai berikut:
1.      Arus ujar itu dihambat pada titik tertentu, lalu dengan tiba-tiba diletupkan sehingga terjadilah bunyi yang disebut bunyi hambat, bunyi letup atau bunyi plosif.
2.      Arus ujar itu dihambat pada titik tertentu, lalu arus ujar itu dikeluarkan melalui rongga hidung, sehingga terjadilah bunyi nasal.
3.      Arus ujar itu dihambat pada tempat tertentu, kemudian diletupkan sambil digeser atau di desiskan sehingga terjadilah bunyi paduan atau bunyi afrikat.
4.      Arus ujar itu dihambat pada tempat tertentu, kemudian digeserkan atau didesiskan sehingga terjadilah bunyi geseran, bunyi desis atau bunyi frikatif.
5.      Arus ujar itu dikeluarkan melalui samping kiri dan kanan lidah, maka terjadilah bunyi sampingan atau bunyi lateral.
6.      Arus ujar itu dikeluarkan melalui samping kiri dan kanan lidah lalu digetarkan sehingga terjadilah bunyi getar atau tril.
7.      Arus ujar itu pada awal prosesnya diganggu oleh posisi lidah tetapi kemudian diganggu pada titik artikulasi tertentu sehingga terjadilah bunyi semi vokal yang dikenal juga dengan nama bunyi hampiran.

     Dalam membuat klasifikasi bunyi dan klasifikasi fonem digunakan tiga patokan atau kriteria, yaitu titik artikulasi, tempat artikulasi, dan bergetar tidaknya pita suara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALAT UCAP PADA MANUSIA.

Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus beserta contohnya dalam bahasa Makassar

tugas ke 4 (Klasifikasi Bunyi)